Rabu, 29 Juni 2011

Mom said...

Hari ini saya pergi dengan keluarga saya (ibu, bapak, dan adik). Lalu ada hal menarik dari percakapan kami, terutama omongan ibu saya, yang mau saya bagi...

Saat sedang membicarakan saudara saya yang mau menikah...
Ibu   : Makanya, belajar yang bener, kerja, nabung, trus baru married
Adik: Pacarannya kapan?

Lalu saya dan adik saya langsung tertawa. Adik saya memang sok tahu. Dia pernah mengomentari tentang pacaran dan akhir-akhirnya berkata: Ah gitu aja ga tau lu, ga berpengalaman sih lu (seolah-olah dia sudah berpengalaman saja)

Saat sedang membicarakan baju untuk dipakai ke pernikahan saudara saya...
Ibu : Bapak jangan pakai jas yang lama, udah ga muat, nanti kayak lontong...

Dan kami semua tertawa, termasuk bapak saya yang menjadi korban. Entah kenapa hari ini ibu saya mengeluarkan kata-kata yang mengundang tawa, selain kata-kata bijak yang sering ia lontarkan...

Saya sering beradu argumen dengannya, tentang masalah sosial atau masa depan saya. Seringkali hal itu berujung pada nasihat darinya. Dan saya akan merasa senang kalau ia tidak membalasnya lagi, merasa menang. Tapi setelah menonton film yang saya kutip hari ini, saya merasa bersalah karena sering melawannya.
"Dulu saya juga pernah takut seperti kamu, tapi saya percaya ibu saya selalu mendoakan saya, jadi saya tidak takut lagi... Sehebat-hebatnya kamu, tidak ada yang lebih hebat dari doa ibu"
-Tarix jabrix 3

Maaf Bu karena sering melawan perkataanmu, tapi kalau sekali-sekali adu argumen karena beda pendapat tidak ada salahnya kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar