2011.
Ada banyak kegagalan yang membuat saya belajar untuk menerima dan tidak terlalu berharap, yang akhirnya membuat saya bersyukur juga.
Ada banyak petualangan yang memacu saya menjadi mandiri untuk bertahan di kehidupan yang kejam ini.
Ada banyak teguran akan sifat memberontak saya, yang kata guru saya untuk membuktikan diri walau saya tidak sadar, tapi teman saya bilang saya berprinsip.
Ada banyak rencana yang harus saya pertanggungjawabkan.
Ada janji akan persahabatan yang tak lekang waktu.
Yang pasti, banyak cerita tentang suka dan duka yang biasa.
Semuanya telah membuat saya makin dewasa, tentu saja.
Semuanya telah berhasil membuka mata saya akan dunia yang fana ini, yang setiap detik bergulir begitu cepat dan saya ingin sangat menikmatinya.
2012.
Apa yang bisa saya harapkan di tahun yang katanya akan menjadi waktu musnahnya kehidupan?
Walau saya tak percaya, tapi saya tak bisa berharap banyak setelah belajar dari tahun kemarin.
Ya, saya punya banyak mimpi yang mau saya capai.
Tapi jujur, saya agak takut menghadapi tahun ini.
Ada banyak ujian yang menentukan hidup saya di jenjang selanjutnya.
Ada air mata perpisahan yang tidak saya sukai.
Ada pembuktian untuk membanggakan orang tua saya.
Saya cuma bisa berusaha semampu saya,
kata saudara saya: harus lebih memaksa agar tercapai
Tanpa banyak angan,
kata teman saya: selalu posisikan diri kita di kemungkinan terburuk
Dan kata ibu saya: realistis! boleh berangan, tapi juga harus lihat kemampuan!
Dan kata saya: apapun yang terjadi, saya harus siap! karena hidup terus berjalan dan saya tak mau ketinggalan dan dipermainkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar